18 Maret 2008

RWA BINEDHA

Konsep "Rwa Bhineda" di Bali tak jauh beda dengan konsep "Yin and Yang" dalam filosofi Cina. Dalam konsep Rwa Bhineda disebutkan kalau dalam dunia ini ada "hitam" dan "putih". Konsep ini berlaku pada apa saja, mulai dari dalam diri manusia itu sendiri, yaitu adanya sifat "hitam" atau buruk dan sifat "putih" atau baik, hingga ke seluruh isi alam semesta ini.
Sifat dualisme ini sendiri sebenarnya berlaku universal, sesuatu yang kontras bila didekatkan, justru akan membentuk kesempurnaan. Contoh : kutub positif dan kutub negatif yang didekatkan, justru akan menciptakan aliran listrik, seperti berlaku dalam baterai. Demikian juga dalam pernikahan, ketika dua jenis kelamin berbeda bersatu, kehidupanlah yang disempurnakan dengan kehadiran anak.
Sifat dualisme yang kontras dalam Rwa Bhineda juga disimbolkan dengan warna hitam dan putih. Hal ini bisa dilihat dalam beberapa corak kain Bali yang bermotif kotak-kotak hitam-putih yang biasa digunakan untuk "sarung" dalam tugu penjaga rumah di Bali.
Pada prinsipnya, masyarakat Bali mempercayai konsep ini. Kepercayaan mengenai konsep ini pula yang menyebabkan manusia Bali selalu berusaha menyikapi beberapa fenomena alam dengan bijaksana. Mindsetnya selalu dikembalikan ke pemikiran,"bahwa dalam dunia ini selalu ada hitam dan putih. Namun, pada akhirnya keduanya ini akan membawa dunia ke dalam keseimbangannya."

Tidak ada komentar: