15 Januari 2008

Melukat

Upacara "melukat" adalah salah satu jenis upacara membersihkan diri. Melukat dipercayai dapat membersihkan pikiran dan jiwa secara spiritual.
Melukat umumnya dilakukan dengan beberapa sesajen, seperti : prascita dan bayuan. Pelukatan bisa dilakukan di : griya, pantai, tempat pemujaan di rumah. Pertama-tama sang pemangku (pemimpin upacara) mengucapkan mantra-mantra di depan sesajen, trus, yang akan dilukat (dibersihkan) diberi beberapa mantra dan disiram dengan air kelapa gading. Setelah mandi air kelapa gading, kemudian, alangkah baiknya juga yang bersangkutan melakukan ritual mandi air laut. Air laut dipercayai dapat membersihkan jiwa dan pikiran dari hal-hal negatif.
Melukat ini penting untuk mengembalikan unsur-unsur negatif dari tubuh dan pikiran manusia. Dengan melukat, pemeluk agama Hindu di Bali mengharapkan seseorang itu pikirannya kembali bersih dan berisikan hal-hal yang positif untuk melanjutkan hidupnya.

14 Januari 2008

Rujak Kuah Pindang

Mungkin tak banyak yang tau kalo Bali juga menyimpan banyak jenis makanan enak. Seperti Rujak Kuah Pindang, contohnya.
Rujak ini berasal dari daerah Denpasar. Bahan-bahannya sama seperti jenis rujak lainnya. Yang membedakan adalah kuahnya, yaitu dibuat dari kuah pindang, yaitu rebusan kaldu ikan. Bumbunya sederhana, terdiri dari : cabe, garam, terasi. Buah-buahan segar diiris tipis-tipis, kemudian disirami kuah pindang ini.
Rujak Kuah Pindang paling enak disantap ditemani es daluman (cincau hijau). Kalau kepedesan, krupuk pun enak disantap untuk menetralisir rasa pedas.
Rujak Kuah Pindang mudah didapatkan. Umumnya pedagang-pedagang kecil ini muncul di hampir setiap banjar. Cuma, rujak ini cuma bisa didapat pas siang hari. Kalo sore dan malam hari mah sudah pada tutup tuh pedagangnya.
Kalo ke Bali..jangan lupa ya..makan rujak kuah pindang..Duh...sedaaaap

11 Januari 2008

From the Zero Point


Pernahkah merasa gagal? Well, aku dalam keadaan itu sekarang ini. Kegagalan datang bertubi-tubi. Segala hal yang aku percaya tiba-tiba tidak memberiku kebahagiaan lagi. Lantai tempatku berpijak terasa runtuh.
Menjadi pecundang itu memang tidak enak. Merasa diri kalah dan tak berguna. Tapi kan hidup mesti dilanjutkan. Kegagalan hari ini bukan berarti kegagalan di hari esok.
Aku mencoba membangkitkan lagi "feeling of hero" itu. Aku mencoba mengerti kalau kesuksesan tidak datang begitu saja. Mesti diraih. Mesti diusahakan.
Yah..mendadak aku menjadi "balita" lagi, ketika hidupku terjatuh ke titik nadir. Tapi tidaklah apa. Meratap tidak banyak guna. Tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Sekarang ini bagaimana caranya untuk membina diri ke arah yang lebih baik, ke arah yang positif.
Aku mulai dari titik nol lagi. Menyuapi diriku. Menatah kakiku. Melatih tanganku. Mengangkat benakku dari keterpurukan.
Yang kemarin biarlah menjadi kemarin. Yang ada hanya hari esok dan esok.
Aku harus kuat dan sabar. Selamat datang hari esok!